<data:blog.pageTitle/>

This Page

has moved to a new address:

https://5lessonblog.web.id

Sorry for the inconvenience…

Redirection provided by Blogger to WordPress Migration Service
5LessonBlog: Benang Lembut Pagi Hari

Sabtu, 10 April 2021

Benang Lembut Pagi Hari

 Selamat pagi dunia anak kecil, mengapa anak kecil? 

anak kecil pagi hari, memandang masa depan
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay 

Pagi ini saya mencoba merubah kebiasaan saya menjadi sebuah kebiasaan yang lebih baik. Tidak seperti hari-hari sebelumnya saya selalu bangun ketika matahari sudah terik menyinari wilayah tempat saya tinggal, hari ini saya memasang alarm jam 5 dan alhamdulillah pagi ini saya bisa terbangun dengan tekat kuat untuk memperbaiki diri, semoga bisa istiqomah, aamiinn... Sebenarnya saya sudah dari dahulu ingin sekali punya kebiasaan baik, namun apa daya saya masih hitung-hitungan, saya merasa apa yang saya bayarkan atau saya usahakan memang tidak membuahkan hasil yang terlihat di depan mata, ini terlalu berat, ini mungkin percuma, terlihat lebih memungkinkan saya memakai waktu itu untuk istirahat saja atau mengerjakan tugas kuliah saja, Entah bagaimanapun niat saya saat memulai susah sekali saya munculkan di tengah berjalannya proses-proses tersebut, mungkin ini juga permasalahan yang mendasar sekali yang juga dialami beberapa orang.

Pagi ini dengan keinginan untuk mencontoh tokoh-tokoh sukses dunia yang punya kebiasaan baik saya memutuskan untuk jogging ke daerah dimana saya dapat melihat matahari terbit yang tentunya tidak terlalu jauh dari tempat saya tinggal, saya ingin menikmati pemandangan dan udara segar di pagi hari sembari merenungkan tentang diri saya sendiri tanpa distraksi/gangguan dari apapun, handphone yang biasanya selalu saya bawa kemana-mana kali inipun saya letakkan di kasur dalam mode flight, benar-benar saya ingin ber-me time pagi ini, mungkin dengan ini saya bisa lebih fresh, fokus, dan bersemangat lagi mengejar impian saya.

Hal yang menarik justru datang saat saya mulai mencoba memulai membentuk kebiasaan baik ini. Saya menemukan memang disini saya sendiri, saya merasa pemuda-pemudi di lingkungan ini tidak seoptimis saya di pagi ini, saya merasa pemuda-pemudi disini masih seperti saya di setiap harinya kemarin. Udara pagi ini berhembus lembut dengan cahaya remang-remang matahari yang mulai menghembuskan kehangatan di pagi yang sedikit berkabut ini. Saya menjumpai seorang wanita muda yang sepertinya sedang beranjak pulang dari suatu tempat dan sedikit ragu untuk saling sapa dengan saya. Kemudan saya menjumpai seorang nenek yang berjalan pagi sendiri sambil menikmati suasana damai dijalan tengah sawah ini, sangat terlihat dengan jelas keoptimisan beliau di pagi ini dari cara kami bertegur sapa. Dan sampai saya pulangpun saya belum melihat seorang pemuda/pemudi yang seharusnya menjadi harapan sebagai generasi penerus menampakkan keoptimisannya di sepanjang jalan saya menikmati pagi ini. 

Lingkungan sangat mengintimidasi kehidupan seseorang.

Disini saya mencoba menjadi seorang hakim-hakiman yang bijak, saya menyimpulkan karena memang lingkungan sangat berpengaruh terhadap seseorang, memang disini lingkungan atau kebiasaan orang kurang memperhatikan kesehatan mereka, seperti berolahraga pagi secara rutin, mungkin baru akan sedikit ramai ketika akhir pekan tiba. Kemudian kebanyakan generasi produktif disini bekerja di suatu tempat yang cukup jauh dari kediaman yang menuntut mereka harus berangkat lebih pagi untuk sampai tempat kerja dengan tepat waktu, disini juga angkutan umum juga kurang diminati hingga pada jam-jam tertentu jalanan akan sangat padat, mungkin karena alasan ini pula beberapa orang beranggapan akan lebih memungkinkan kalau olahragapun ketika akhir pekan saja, padahal menurut beberapa buku yang pernah saya baca atau orang-orang yang membagi kebiasaan sukses mereka dimulai dengan pagi dengan kegiatan yang membangun optimisme untuk menghadapi hari tersebut, dan ini yang sedang saya coba praktekkan.

Tibalah saya ditempat yang cukup strategis untuk merenung sembari melihat dari sisi mana matahari akan muncul ke permukaan, harusnya ini matahari sudah tinggi namun cuaca cukup mendung jadi matahari belum cukup terlihat. Disini saya mencoba menyelami pikiran saya sendiri, beberapa tujuan hidup, kesalahan-kesalahan di masa kemarin, bagaimana saya tertawa lepas atau bahkan dengan penuh beban, bagaimana saya meneteskan air mata haru atau bahkan sedih, disini saya mencoba merasa kembali, melepaskan, dan menahan. Ditengah renungan saya, saya teringat lagu band rock legendaris yang dulu pernah menginspirasi saya, Europe, melalui lirik lagu mereka yang berjudul Prisoners In Paradise salah satunya yakni, 

"We're just children of tomorrow, Hanging on to yesterday," kita hanyalah anak kecil dari hari esok, yang bergantung pada hari kemarin.

Ternyata benar hari ini saya menyimpulkan kami di lingkungan ini harus banyak belajar layaknya dahulu kita saat anak-anak, seperti saat kita belajar berjalan, penuh harapan untuk bisa berjalan, jatuh kemudian bangkit lagi, tak kenal lelah, kadang menangis ketika orang-orang dewasa mencoba menenangkan kita saat kita terjatuh entah karena sakit atau hanya sekedar ingin diperhatikan saja. Kami harus penuh harapan untuk sukses mencapai tujuan mulia masing-masing layaknya anak-anak melihat orang dewasa yang sudah berdiri. Hari ini kami harus terus berlatih berdiri. Besok kita dapat menggunakan keahlian berdiri hari ini untuk belajar melangkah kedepan dan kemudian kebelakang karena untuk hari esok kita masih merupakan anak kecil, kita tak tahu mungkin hari esok mengharuskan kita berjalan bukan berdiri lagi, berdiri saja tidak cukup, semua keahlian itu harus kita peroleh hari ini swedikit demi-sedikit namun terus. Apa yang kita pelajari hari ini akan menolong kita di esok hari sebagai anak kecil hari esok.

Semoga tulisan saya kali ini dapat bermanfaat, terimakasih.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda