<data:blog.pageTitle/>

This Page

has moved to a new address:

https://5lessonblog.web.id

Sorry for the inconvenience…

Redirection provided by Blogger to WordPress Migration Service
5LessonBlog: April 2021

Kamis, 29 April 2021

Tips Semangat Menjalani Hari Agar Lebih Produktif

produktif semangat pagi mood boster
Gambar oleh Lukas Bieri dari Pixabay 

Produktifitas adalah suatu kata sifat yang menggambarkan seseorang hidup secara profuktif. Produktif dapat diartikan sebagai menghasilkan, bermanfaat, dan juga efektif dalam menjalani hidup. Pada intinya manusia dikatakan produktif apabila dia dapat bekerja menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk hidupnya, dalam proses menjalaninya dia menjalani prinsip efektifisme. Yang ingin saya sampaikan disini yakni sibuk bukan berarti produktif. Apakah kesibukannya tersebut bertujuan, bermanfaat, atau berdaya guna? Orang perlu menata kesibukannya masing-masing termasuk didalamnya istirahat dan memberi asupan makanan pada tubuh, karena kedua hal ini merupakan sebuah proses mengembalikan energi tubuh seperti semula lagi. Setelahnya tubuh dapat diajak beraktifitas lagi. Saya akan berbagi beberapa tips yang tengah saya terapkan juga guna meningkatkan produktifitas.

Buat daftar target di hari sebelum tidur malam

Manusia tanpa sebuah tujuan bagaikan berjalan tanpa arah, bagaikan orang bingung. Dari sinilah sepertinya kalian memang harus meluangkan beberapa menit untuk membuat daftar target harian ini  sebelum tidur. Usahakan buat sedetail mungkin. Dengan berbekal daftar target yang harus kalian capai hari esok ini saya yakin kalian akan menjadi ter arah, terencana, dan tidak ada lagi gabut-gabutan seharian. Tanpa kalian sadari dengan menerapkan ini kalian akan belajar untuk membagi dan menggunakan waktu secara bijak. Sedikit demi sedikit kalian akan belajar bagaimana mencapai target yang dimulai dari yang kecil-kecil hingga pada akhirnya target besar kalian. Coba cari rasa kepuasan tersebut, ini sekaligus sebagai sebuah penghargaan karena kalian telah berusaha menerapkan sesuatu yang membuat kenyamanan kalian agak terganggu. Hal yang sulit dan saya rasakan sendiri yakni menjaga konsistensinya, istiqomah bahasanya. Semoga kalian punya kemauan keras, ulet, dan istiqomah ini. Ada yang menyarankan tulis di buku kecil target-target tersebut agar nanti mudah dicoret apabila sudah tercapai, namun perkembangan teknologi hari ini mendorong penghematan media, banyak aplikasi aplikasi sejenis ini, baik aplikasi handphone maupun komputer bahkan crossplatform. Tinggal cocokkan saja sesuai kebutuhan dan kesukaan kalian, kalau saya lebih suka memakai aplikasi crossplatform besutan microsoft, One Note, fiturnya lengkap dapat mengakomodasi semua kebutuhan catat-mencatat. Sekali lagi penting bagi kita untuk merasakan kepuasan setelah semua target hari ini selesai, adakah yang berubah pada diri kalian? Ini pertanyaan yang ingin saya lontarkan apabila kalian sukses menerapkannya dan mengabiskan hari ini.

Tidurlah dengan sebenar-benarnya tidur

Tidur merupakan satu-satunya cara yang efektif untuk tubuh dalam mengembalikan kondisinya agar siap diajak beraktifitas lagi, termasuk didalamnya restorasi fisiologis, fungsi otak, dan energi. Kualitas tidur dalam berbagai penelitian terbukti berbanding lurus dengan konsentrasi, fokus, kemudian keberhasilan seseorang untuk menjalankan aktifitas setelahnya. Maka dari itu kualitas tidur kita perlu kita jaga. Nah bagaimana cara menjaga kualitas tidur kita? Hal utama menurut saya yakni dengan menghilangkan distraksi atau gangguan dari luar. Mulai dari awal mau tidur usahakan matikan atau atur telepon kalian kedalam mode pesawat. Tidurlah ditempat yang tidak berisik, alas yang nyaman, dan pada cahaya yang redup. Cahaya redup menurut dr Andreas pada kesempatan sharing di acara bukatalk mengemukakan bahwasannya melatonin hanya dikeluarkan oleh otak ketika cahaya redup. Apa itu melatonin? Menurut wikipedia melatonin yakni sebuah hormon tidur yang dikeluarkan oleh suatu kelenjar di otak. Lalu perhatikan juga jadwal tidur dengan efektif.

Jangan bangun kesiangan

Tidur memang penting. Bukan saya menyalahkan orang-orang yang memperhatikan durasi tidurnya agar tercukupi namun sepertinya bangun kesiangan memang dapat melewatkan kalian pada beberapa kesempatan penting di pagi hari, apalagi kalau kalian harus beribadah di waktu subuh. Lalu bagaimana mengatasinya? Durasi tidur optimal yakni saat kalian tak perlu sebuah alarm atau pengganggu tidur lain untuk membangunkan kalian. Jadi silahkan dikira-kira sendiri ya kalau kalian tidak ingin bangun kesiangan lekaslah tidur tidak terlalu larut, karena memang durasi atau kebutuhan setiap orang berbeda-beda.

Setelah bangun coba keluarlah dan cari udara segar

Setelah bangun tanggalkan handphone kalian, cuci muka lalu jalan-jalan keluarlah nikmati suasana pagi tersebut, lupakan sejenak tumpukan tugas-tugas atau kerjaan lain. Setelah ini saya lakukan memang rasanya pikiran jadi tenang memandangi alam ciptaan tuhan, menyaksikan matahari terbit, sejuknya udara pagi, damainya suasana, inilah kondisi dimana mood kita atau kesehatan mental kita ter-charge. Rasanya saya menjadi cukup ringan untuk menghadapi hari tersebut, cukup bersemangat bekerja lagi. Cobalah ini dan rasakan perbedaannya pada hari-hari kalian.

Setelah sampai rumah buat sarapan, dan minum minuman manis, boleh juga bercafein.

Minuman manis pada beberapa sumber dikatakan dapat meningkatkan hormon kebahagiaan dan semangat. Ini memang saya rasakan sendiri, memang rasanya hati jadi tenang dan damai terutama kalau saya suka minum kopi, kopi ini juga mengandung stimulan sehingga tubuh dapat menjadi segar karena efek stimulan ini. Nikmati tegukan dan rasanya sambil menghela nafas, kurang lebih seperti itu cara mencapainya. Saat membuat sarapan dan minuman ini dapat kalian selingi untuk mencek pesan-pesan masuk di handphone kalian.

Cafein akan membuat tubuh, pikiran, semangat menjadi lebih segar karena cafein merupakan salah satu bahan yang berkhasiat sebagai stimulan.

Perhatikan jam kerja, jam istirahat, jam belajar, dan berkumpul dengan kerabat

Time management merupakan salah satu hal yang penting untuk kalian perhatikan. Pembagian waktu ini akan tertolong kalau kalian sudah menerapkan tips pertama pada tulisan ini yakni membuat daftar target. Batasi jam kerja kalian, jangan terlalu memaksakan diri, pending sejenak dan istirahatlah dikala kalian perlu istirahat atau disela-sela pekerjaan kita. Jika kalian terlalu memaksakan diri tanpa istirahat kemungkinan besar psikologis kalian akan lelah, bosan, dan akhirnya tidak fokus yang bermuara pada ke-tidak efektifitasan pekerjaan kalian, saya pun demikian, kadang saya rebahan dan tidur kira-kira 15 menit disela-sela pekerjaan saya, tentunya ini disesuaikan dengan lingkungan bekerja kalian ya haha.

Kalian juga perlu dan penting untuk belajar setiap harinya, sisihkan waktu untuk meng-update kapasitas pengetahuan kalian apapun itu sesuai apa yang kalian suka, untuk anak sekolah atau kuliah silahkan pelajari hal-hal diluar textbook pelajaran kalian agar pikiran kalian lebih luas. Jangan menjadi seseorang yang sombong, sudah sangat percaya diri dengan apa yang ia ketahui saat ini, ini hanya akan menjerumuskan kalian dan membuat kalian tidak berkembang, bisa saja junior kalian malah lebih berkapasitas pikirannya dari kalian, daripada kalian menyadarinya saat ini sudah terjadi lebih baik hindari saja. Saat ini banyak media yang dapat kalian gunakan untuk belajar, baik itu sosial media, blog, buku-buku cetak/elektronik, youtube, dan sebagainya.

Berkumpul dan bercengkerama dengan keluarga juga perlu kalian alokasikan waktu untuk melakukannya. Bagaimanapun juga kegiatan saling support terdapat di dalam lingkungan ini.

Semoga tulisan saya kali ini bermanfaat bagi yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca. Terimakasih.

Label: ,

Selasa, 27 April 2021

Muncul dari Lubang Hitam

sedih, frustasi, semangat lagi, membangkitkan semangat, bangkit dari frustasi, bangkit dari kesedihan

Rasa sedih dan cara menghadapinya

    Kesedihan, frustasi, merupakan suatu rasa yang pasti semua orang pernah mengalaminya. Rasanya hidup seseorang kurang berwarna apabila tanpa rasa ini. Maka dari itu, wajar saja apabila kalian pernah atau bahkan tengah mengalaminya, yang menjadi kewajiban bagi kita yakni jangan terlalu jatuh pada rasa ini. Tentunya gampang bicara saja soal ini, orang-orang juga menyarankan ini. Namun saya rasa ini memang cukup mudah untuk dilakukan. Caranya cukup puaskan diri dan hati untuk meratapi suatu kesedihan tersebut kala itu, Setelah cukup puas cobalah tanya pada hati kalian apakah kalian sudah bosan meratapi diri sendiri. Jika sudah langsung bergegaslah, didepan, dihari esok masih banyak sekali jalan bahkan cabang-cabang menuju hidup yang bahagia, jalan untuk terus hidup, jadikan kesedihan tadi sebagai salah satu pengisi jurnal kehidupan kalian yang mungkin nanti dapat kita baca lagi sebagai bahan pembanding, belajar, ataupun mengajar. Jadikan diary kesedihan ini sebagai dorongan untuk menggapai sebuah impian yang bahagia. Cukup sudah bersedih, waktu kita terlalu berharga untuk ditukar dengan sebuah ratapan kesedihan yang terlalu lama. Sebagian pesan ini saya sangat teringat betul terhadap kartun yang dulu saya tonton ketika saya masih SD, Naruto, di kartun ini saya merasa saya menjadi tokoh utamanya atau memang pengarangnya sukses menyentuh emosi penonton karyanya. Banyak pesan moral yang dapat saya pelajari di kartun ini, salah satunya yakni tulisan diawal saya tadi banyak pengaruhnya dari gambaran karakter dalam kartun naruto.

Anime penuh pesan moral dan emosi yang kental

naruto, kesedihan, anime sedih
Gambar oleh Jiyoung Kim dari Pixabay 

    Belajar dari karakter salah satu anime favorit saya, Naruto, adalah seorang ninja yang tak pernah mengenal siapa ayah dan ibunya, dalam awal cerita ia dikisahkan hidup sebatangkara, ayah serta ibunya yang baru saja melahirkannya, tewas ketika melindungi desa tempat ia lahir oleh serangan monster kyubi. Ayah Naruto ini merupakan seorang pemimpin desa kala itu. Monster kyubi berhasil disegel kedalam tubuh naruto tepat sebelum ajal menjemput sang ayah dan ibu. Naruto tumbuh menjadi sesosok anak-anak yang ingin diakui keberadaannya. Hal ini terjadi lantaran orang-orang sekitar memandangnya sebagai monster yang telah merenggut banyak nyawa pada peristiwa serangan kyubi di hari ketika naruto lahir dahulu, hingga kondisi psikologis parah yang dialaminya yakni naruto sudah tahu ketika orang memandangnya, pandangan mereka selalu dingin, mungkin cobalah rasakan apabila suatu kehadiran kita tidak dianggap ada dalam kondisi yang ekstrem, seperti itulah gambarannya. Entah mengapa paradigma orang-orang sekitar seperti itu padahal ia adalah pahlawan walaupun melalui ayahnya, didalam tubuhnya digunakan sebagai wadah monster tadi. Para orang tua melarang anak-anaknya dekat dengan dia. Terlebih ketika dia memasuki sekolah dia selalu disebut bodoh oleh rekan-rekan sekelasnya, karena memang dia tidak dikaruniai kepandaian, dia diceritakan sebagai murid paling bodoh baik itu secara akademik maupun secara praktek. 

    Hari-hari ia habiskan untuk duduk diatas ayunan, melihat teman-temannya yang ceria, dan kemudian merenung karena tak ada yang mau menemaninya, suasana hati yang sedih sangat terlihat jelas dalam cerita ini. Selain itu yang ia dapat perbuat ialah membuat ulah dan dicap anak nakal hingga merepotkan beberapa orang hanya sekedar untuk mendapat perhatian orang lain terhadap dirinya. Ia tinggal sendiri dari kecil di rumah reot sejenis rusun, entah darimana dia mendapatkan makannya atau siapa yang merawatnya sejak bayi tidak diceritakan disini. Ok inilah cerita asal-usul naruto. Langsung saja di cerita-cerita berikutnya naruto digambarkan sebagai seorang yang sudah bosan untuk menangis, ia adalah sosok kuat hatinya tidaklah cengeng dan berhasil menginspirasi banyak orang, termasuk juga para penontonnya kala itu, dahulu disiarkan di televisi, mungkin anak kelahiran 1990an hingga 2000an tahu cerita naruto ini.

Level selanjutnya dari lelah

    Rasa frustasi juga sering saya rasakan, kali ini memang saya sudah bosan juga dengan frustasi. Impian utamanya, kemudian lingkungan, tuntutan kebutuh dasar hidup, tugas-tugas, pekerjaan, media sosial, dan lain-lainnya semakin hari semakin menjerumuskan saya untuk frustasi. Bagaimana dengan kalian?

frustasi, suasana alam frustasi, alam bersedih
Gambar oleh StockSnap dari Pixabay 

    Begitu lelahnya ketika melihat satu persatu peristiwa pembunuhan hati oleh suatu atau beberapa impian yang melebihi kapasitas diri setelah diusahakan. Namun sepertinya yang kita dapat setelah larut dalam lubang frustasi terlalu lama hanyalah menjadi pemeran karakter anak cengeng bisanya hanya menangis dan mengeluh, yang melihat salah dan memandang sebelah mata apabila ada anak lain yang berusaha keras menggapai keinginannya untuk hidup sesuai dengan gambaran bahagia versinya. Disini adalah pilihan untuk kita apakah menjadi anak cengeng atau kuat; remaja dengan buku diary penuh, tipis, atau kosong; orang dewasa yang berkapasitas atau yang hidup segan tapi disuruh mati tidak mau; sedih atau ikhlas memandangi alas batu nisan. Pilihan ini seperti pemberian satu peluru untuk kalian tembakkan pada sasaran kanan atau kiri.

Label:

Sabtu, 24 April 2021

Perlu Diperhatikan Saat Menabung

 

Sedang Berusaha Menabung? Kembangkan dan Terapkan Perilaku Ini 

    Kembali lagi di blog 5lesson ini, terimakasih saya ucapkan kepada para pembaca yang senantiasa membaca tulisan demi tulisan saya dan saya ucapkan selamat datang apabila Anda baru pertama kali membaca postingan saya di blog ini.

    Kali ini saya ingin membagikan apa yang saya pelajari dan memang saya praktekkan untuk berusaha membangun tabungan keuangan pribadi. Saya merupakan anak seumuran 23 dan dalam tulisan ini saya sadari masih banyak hal-hal yang dapat ditingkatkan dari pada yang saya ketahui. Mungkin dengan membagikan tulisan ini dapat berpengaruh pada sebagian pembaca, dan saya sangat senang apabila itu terjadi. Saya hanya berbagi dan tidak terlalu berharap akan ada yang menirunya. 

    Membangun tabungan keuangan pribadi di usia-usia ini, sekitar 20an tahun, sangatlah krusial apalagi kalian ini laki-laki walaupun demikian tak menutup kemungkinan wanita juga ya. Bersyukurlah apabila kalian telah menyadari hal ini, namun apakah kalian sudah memulainya dengan langkah konkret? Bagi kalian yang belum menyadarinya ayolah ingat waktu kalian, kalian sebentar lagi akan membentuk keluarga sendiri :D. Dalam usaha membangun tabungan keuangan pribadi ada baiknya kita menerapkan kebiasaan berikut.

Mulailah menghemat pengeluaran makan

    Pertama dalam tulisan ini yakni pengurangan anggaran makan. Memang makan merupakan kebutuhan pokok. Asupan yang ideal merupakan suatu yang sudah seharusnya Anda berikan pada tubuh Anda. Asupan yang ideal akan mendorong kita untuk sehat dan produktif. Beberapa orang yang saya temui telah berusaha mati-matian dengan ini, ada yang ekstrim, ada yang kurang komitmennya, ada yang beriman kuat, namun demikian banyak pula yang tidak memperdulikan hal ini. Beberapa orang mungkin mereka cukup dengan kenyang dengan kata lain kurang memperhatikan aspek gizi dan lebih mengutamakan penghematan anggaran, ada yang memang memperhatikan gizi, ada yang terlalu berlebihan. Berlebihan disini bukan berarti berlebihan makan melainkan berlebihan dalam pengeluaran untuk makan, misalnya untuk makan seseorang suka di tempat ataupun makanan yang mahal. Tidak masalah apabila ini dilakukan jarang, atau sekedar sebagai jalan penghargaan diri atas sebuah pencapaian, yang menjadi masalah adalah ketika seseorang menuruti gengsi lingkungannya dan hampir setiap saat mengeluarkan cukup banyak uang untuk ini padahal dia sedang berusaha membangun tabungan pribadi. Lalu delivery order makanan juga merupakan suatu input yang membengkakkan anggaran makan. 

    Untuk memutuskan ini cobalah pelajari tentang kebutuhan dasar asupan manusia setiap harinya, dari sana saya yakin Anda dapat membuat kuputusan yang bijak dalam penggunaan anggaran makan. Rata-rata anggaran saya cukup 30 ribu perharinya dan ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi harian. Untuk pagi hari karena saya masih tinggal bersama orang tua saya makan bersama keluarga dirumah dan disinilah saya mendapatkan asupan sayur-sayuran. Disiang hari merupakan keleluasaan bagi saya karena hari-hari biasa saya habiskan untuk berkuliah dan bekerja disore hari, dimana sore hari saya mendapatkan jatah makan dari tempat saya bekerja, dan tak usah diragukan lagi di tempat saya bekerja tentunya ada bagian sendiri yang memutuskan tentang asupan karyawan ini. Maka dari itu siang hari saya kadang cukup memakan makanan yang terjangkau semisal nasi telur, nasi orak-arik, kadang hanya roti dengan jumlah kandungan energi yang cukup antara 140-200 kkal kadang juga ditambah minuman manis seperti sari kedelai/susu. Dengan demikian saya cukup menghabiskan 10-15 ribu untuk makan. Karena sistem masuk kerja saya shif, ada yang pagi, siang, dan malam, maka kadang mengharuskan saya untuk mengeluarkan biaya makan 2 kali, walaupun memang tidak terlalu sering. Masih ada sisa anggaran perharinya, untuk itu kadang saya alokasikan sisa anggaran ini untuk membeli kebutuhan pokok rumah. Itu adalah keseharian saya, jadi mungkin dapat berbeda-beda setiap orang, sekali lagi saya tidak mengharuskan Anda untuk meniru ini, mungkin ini dapat Anda jadikan sebuah referensi saja. 

Mulailah penghematan pergi keluar dengan teman-teman

    Keluar jalan-jalan dengan teman-teman memang salah satu aktivitas yang disenangi anak muda. Ini sebenarnya tidak masalah, lagi-lagi terkait frekuensinya yang perlu kita batasi. Jika memang kalian ini ingin komitmen pada tujuan tadi, kalian harus mulai menguranginya. "Jalan-jalan tidak melulu menghabiskan uang kok" mungkin ada yang berpendapat demikian, namun alangkah baiknya karena ini juga salah satu mesin penggembung anggaran cobalah menjauhinya. Jika kalian tidak enak dengan teman-teman kalian cukup berikan suatu alasan saja "saya sedang ada sesuatu yang harus saya kerjakan," "maaf untuk malam ini saya sudah berkomitmen untuk melakukan..." seharusnya kalau memang lingkungan kalian ini mendukung untuk berkembang, rekan-rekan kalian akan memahaminya. Kalau kalian sudah punya traking keuangan pribadi coba lihat berapa uang yang kalian habiskan untuk ini tiap bulannya, apakah nominal tersebut merupakan sebuah bilangan yang dapat kalian terima atau malah seharusnya dapat kalian potong untuk menambah pundi-pundi tabungan kalian? Mulai hari ini mari lebih bijak menggunakan uang kita.

    Saya bukannya menentang anak-anak muda yang suka nongkrong di cafe/ ditempat-tempat tertentu. Hal ini memang juga perlu dilakukan untuk beberapa alasan namun apabila memang tidak ada manfaat yang dituju menurut saya lebih baik kita simpan waktu, tenaga, dan juga tentunya keuangan kita. Terlebih waktu ini tidak bisa kita ulangi sekali kita melewatkannya banyak konsekuensi yang harus kalian bayar. Memang beberapa orang mungkin berfikir waktu 24 jam sehari merupakan sebuah waktu yang panjang, namun beberapa orang lain ini merupakan waktu yang sempit tidak melulu apakah dia seorang ambisius ataupun bukan. Mungkin ini dapat kalian jadikan sebuah pertimbangan terkait penganggaran jalan-jalan atau hangout.

Kesampingkan hawa nafsu saat memutuskan antara kebutuhan atau keinginan

    Kadang kita mencari alasan pembenaran bahwasannya sesuatu yang kita beli tersebut merupakan suatu kebutuhan padahal mungkin saja ini bisa dinomor duakan atau ditunda. Dalam pengambilan keputusan ini memang menuntut sebuah kebijaksanaan dari kita. Saya sendiri jujur masih cukup sulit untuk benar-benar menerapkan ini, namun demikian saya tetap pertimbangkan ulang lagi ketika saya akan memutuskan untuk mengeluarkan anggaran membeli suatu barang tertentu. Pertimbangan berupa sisa anggaran yang ada terhadap keamanan semua detail-detail anggaran kita disamping menimbang seberapa penting barang tersebut. Sebisa mungkin tekan biaya untuk pengadaan barang tersebut, coba cari-cari referensi atau pelajari mengenai produk tersebut termasuk juga kompetitornya. Mempelajari suatu barang yang akan kita beli tentunya akan membawa dampak baik kedepannya. Kita dapat memastikan bahwa barang tersebut dengan suatu spesifikasinya sendiri merupakan barang yang tepat.

    Coba lagi tanya pada diri sendiri apakah kita memang butuh barang ini, atau kita hanya ingin saja. Se-fatal apa jika kita tidak memilikinya, seberapa berpengaruhnya kepada kehidupan kita.

Pertimbangkan hidup ringan

    Pada prinsip hidup ringan yakni hidup dengan simple, sederhana, seefektif, dan seefisien mungkin pada setiap aspek kehidupan kita. seperti contohnya kita punya jaket pertimbangkan cukup beberapa potong saja sesuai dengan kebutuhan, lagipula di Indonesia cuma ada 2 musim, musim kemarau dan musim hujan, mungkin cukup satu jaket tebal, satu jaket, tipis, dan satu jaket hybrid (bisa mengakomodasi keduanya). Begitu juga untuk sepatu satu pasang sepatu olahraga, satu pasang sepatu casual, dan satu pasang sepatu resmi. Lalu cukup satu pasang saja setelan outfit untuk hoby yang memang mengharuskan memakai suatu spesifikasi tertentu, karena hobi tersebut pada umumnya tidak mengharuskan kita untuk tiap hari melakukannya, misal hoby motor sport, atau kegiatan outdoor lain. Kadang hoby memang memotivasi kita untuk merogoh saku lebih dalam.

    Menurut buku karangan Francine Jay (seni hidup ringan), salah satu keuntungan hidup ringan yakni akan membawa dampak psikologis, hidup lebih terasa nyaman dan ringan juga, kita tak perlu menghabiskan bermenit-menit hanya untuk memutuskan sesuatu, misal saja mau memakai setelan baju yang mana. Tentunya ini juga akan berdampak pada sebagian besar aspek kehidupan kita termasuk didalamnya juga keuangan kita. Hidup ringan bukan berarti kalian terlalu ekstrem mebatasi segala sesuatunya, cukup kembalikan pada hakikat kebutuhan dasar kita, itulah kuncinya, hidup seefektif mungkin. Seiring kita terus belajar kita akan memiliki sebuah kapasitas untuk memutuskan ini.

Potong anggaran transportasi

    Transportasi juga merupakan salah satu bagian dari hidup yang terlalu besar menggerogoti dompet kita. Di Indonesia sendiri seperti yang kita lihat terutama di kota sedang hingga besar, masyarakat cenderung menggunakan kendaraan pribadi, entah apa yang menyebabkan ini terjadi, tetapi kondisi sosial, budaya, geografis, sepertinya juga berpengaruh pada hal ini. Namun demikian pemerintah akhir-akhir ini melihat keprihatinan ini dengan mencanangkan program program transportasi umum, seperti bus trans, kereta MRT, dan lain sebagainya. Hal ini seharusnya kita anggap sebagai sebuah peluang untuk penghematan transportasi. Namun sesuai apa yang saya lihat terutama di lingkungan saya, Yogyakarta, sepertinya peminat moda bus trans masih kurang, hingga semakin hari semakin terasa kemacetan di kota jogja karena bus trans/sarana transportasi umum kurang diminati. Dengan peningkatan kebudayaan penggunaan transportasi umum sepertinya kapasitas pelayanan transportasi umum juga akan semakin meningkat. Namun merubah suatu kebudayaan/kebiasaan sepertinya tak semudah memunculkan gagasan ini. 

    Ok sekarang kita fokus pada diri sendiri saja bagaimana kita dapat memotong anggaran transportasi kita. Pertama tetap pertimbangkan transportasi umum yang terjangkau dalam kegiatan sehari-hari kita. Kedua apabila memang susah dan kurang mengakomodasi kebutuhan transportasi kita pertimbangkan untuk berkendara dengan kendaraan pribadi dengan ringan, artinya hematlah segala sesuatunya misal dengan membuka gas dan mengerem dengan bijak, berkendara dengan kecepatan yang konstan, selain kalian telah merapkan berkendara dengan hemat kalian juga telah menjadi pengendara yang baik. Dengan berkendara ringan ini kalian akan mengemat bahan bakar dan part-part yang mudah habis masa pakainya dan ini akan berimbas pada pengeluaran anggaran tentunya. Mungkin kalian kurang merasakan perbedaannya namun cobalah dan bandingkan rata-rata pengeluaaran bulanan sebelum dan sesudahnya. Ketiga kalian harus rajin servis rutin. Dengan servis rutin suatu kerusakan dapat diketahui sebelum akhirnya ini akan menjadi sebuah kerusakan besar dan mengharuskan kita mengeluarkan biaya yang cukup tinggi. Karena alat transportasi yang kita pakai ini bekerja secara sistematis atau saling mendukung satu sama lain, apabila suatu bagian/part mengalami penurunan fungsi tentu part lain yang berhubungan akan terbebani juga.

Catat jurnal keuangan pribadi tiap hari dan evaluasi

    Mencatat aliran keuangan kita merupakan sesuatu yang harus kita lakukan, terutama apabila kita ingin bijak menggunakan uang. Kita dapat mengevaluasi bagaimana keefektifitasan pengeluaran anggaran kita tiap bulan dan menggunakannya untuk mengambil sebuah keputusan pada bulan berikutnya. Keuangan kita menjadi terkontrol dan kita dapat memonitornya secara mandiri, misal bagian mana yang terlalu berlebihan hingga pada pertengahan bulan kita harus sedikit mengeremnya, agar pengeluaran kita pada suatu anggaran tertentu tepat anggaran tidak membengkak. Untuk dapat menggunakannya sebagai bahan evaluasi tentunya kalian harus membuat anggaran penggunaan uang terlebih dahulu, usahakan buat anggaran sedetil mungkin. Untuk menghidari kelupaan ini anggaran untuk apa saja boleh semisal kalian mencatatnya sesuai apa yang kalian putuskan. Tentunya anggaran ini disesuaikan dengan bagaimana pemasukan kalian. Cobalah berkomitmen untuk ini dan rasakan manfaatnya sebagai sebuah apresiasi diri. Apabila kalian belum punya pencatatan keuangan pribadi saya punya tempat untuk itu, dapat didownload disini, cara downloadnya yakni cukup klik hypertext tersebut lalu setelah muncul buku kerja excel online klik File => Simpan di komputer ini, apabila ingin menggunakan aplikasi cross platform dapat gunakan money lover, saya sendiri memakai aplikasi ini.

Label:

Senin, 12 April 2021

Vaksinasi saat ibadah puasa, bagaimana?

vaksinasi vaksin covid hukum vaksinasi di kala puasa

    Vaksinasi Covid 19

Sampai pada hari ini vaksin untuk usaha mengatasi pandemi Covid-19 sudah digalakkan, mulai dari awal mula dahulu para tenaga medis, lalu lansia hingga sampai hari ini para pelaku usaha, pariwisata, dan guru pengajar satu persatu sudah mendapat undangan untuk melaksanakan vaksinasi. Terlepas dari apakah vaksin tersebut terbukti manjur atau tidak karena memang bukti evidence saat ini masih belum terlalu kuat, inilah salah satu usaha kita guna bangkit dari kelumpuhan di hampir semua sisi kehidupan masyarakat nasional maupun internasional. Tak mungkin kita terus-terusan menunggu giliran untuk terinveksi virus pembawa wabah tersebut hingga sendi-sendi kehidupan lumpuh total, dan manusia punah, inilah hasrat alami makhluk hidup untuk mempertahankan hidupnya.

     Beberapa hari lagi umat Islam akan menjalani ibadah puasa, sementara itu vaksinasi massal tengah digalakkan, lalu bagaimana kita mengambil keputusan sebagai orang Islam. Untuk itu mari kita perhatikan fatwa MUI sebagai berikut :

Hukum Vaksinasi

salah satu yang menjadi pertimbangan MUI adalah sebagai berikut


Mengutip keputusan MUI tentang vaksinasi Covid-19 saat berpuasa yakni :
  • Vaksinasi Covid-19 yang dilakukan dengan injeksi intramuscular tidak membatalkan puasa.
  • Melakukan vaksinasi Covid-19 bagi umat Islam yang berpuasa dengan injeksi intramuscular hukumnya boleh sepanjang tidak menyebabkan bahaya (dlarar).
Dalam fatwa MUI ini juga termuat rekomendasi untuk pengambil keputusan dalam hal ini pemerintah, yakni:
  • Pemerintah dapat melakukan vaksinasi Covid-19 pada saat bulan Ramadhan untuk mencegah penularan wabah Covid-19 dengan memperhatikan kondisi umat Islam yang sedang berpuasa.
  • Pemerintah dapat melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap umat Islam pada malam hari bulan Ramadhan jika proses vaksinasi pada siang hari saat berpuasa dikhawatirkan menyebabkan bahaya akibat lemahnya kondisi fisik.
Kemudian anjuran untuk umat Islam terkait kewajiban mengikuti program vaksinasi Covid-19.
"Umat Islam wajib berpartisipasi dalam program vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk mewujudkan kekebalan kelompok dan terbebas dari wabah Covid-19."

Efek vaksin Covid 19 

    Memang beberapa kali saya mendengar adanya efek pusing, mengantuk, kemudian lapar yang dirasakan sehabis vaksinasi Covid-19 yang tentunya ini sangat krusial dengan ibadah puasa, saya banyak mendengar ini karena kebetulan saya bekerja di rumah sakit yang melayani vaksinasi Covid-19 ini. Namun demikian saya rasa kita jangan terlalu termakan berita-berita yang belum jelas kebenarannya, seperti yang saya dengar tadi, mungkin itu hanya pendapat-pendapat pribadi saja, karena memang belum saya menemui bukti penelitian ilmiah terkait ini, lagi pula sebelum melakukan vaksinasi kepada seseorang petugas medis sudah mempunyai kriteria-kriteria dan juga kondisi fisik beserta fisiologis untuk seseorang bisa memperoleh vaksin beserta protokolnya lengkapnya untuk menyuntikkan vaksin tadi. Pendapat pribadi saya alhamdulillah saya tidak merasakan apa-apa setelah mendapat vaksinasi Covid-19 tadi hanya rasa trauma/nyeri pada daerah bekas suntikan, vaksin Sinovac. 

Label:

Sabtu, 10 April 2021

Pelajaran Asongan

  

pejalan kaki malam jalanan kota asongan

  Membicarakan manusia, manusia merupakan salah satu makhluk tuhan. Setiap makhluk tuhan mempunyai hasrat atau keinginan dasar untuk bertahan hidup, bagaimanapun caranya, tak heran kadang ada dua kubu yang saling melumpuhkan demi kebertahanan kubu masing-masing, Hal ini tak hanya dapat kita jumpai dalam film, namun dalam kehidupan nyata pun sebenarnya kita dapat mendapati banyak contoh seperti ini, saat tulisan ini saya buat ada berita yang cukup memprihatinkan datang dari negara satu kawasan, walau kadang samar-samar dan sedikit tidak terlihat. Berangkat dari sini saya trenyuh melihat seorang pria lansia yang renta di persimpangan jalan menjajakan dagangannya saat tiba giliran lampu merah menyala. Waktu beberapa detik lampu merah terasa terlalu cepat untuk saya mendalami pikiran pria tersebut hingga saya pun kurang tahu apa yang ia jual karena mata saya hanya tertuju kepada raut wajahnya yang menggambarkan semangat dan keletihan. Ditambah lagi kakinya terlihat terlalu kecil dan jauh dari proporsional untuk menopang tubuhnya untuk berdiri. Pria tersebut duduk diatas kursi yang sedikit berkarat dan bergerak maju dengan memutar roda menggunakan tangan kirinya. Ia tak sampai menjajakan dagangannya pada saya, karena saya berada di barisan tengah dan susah untuk beliau menjangkau saya dan rasanya walaupun bisa, waktu tunggu lampu merah tersebut akan mencegahnya mencapai saya. Namun demikian walaupun beliau dapat mencapai saya, sepertinya sayapun tidak membeli dagangannya, entah mengapa kadang di jalanan saya kurang mempercai orang-orang, saya hanya berusaha untuk berhati-hati dari pengaruh orang lain.

    Waktu kurang lebih 30 detik ini membawa saya untuk menyelami samudra rasa syukur dalam hati saya. Terlepas dari entah niat apa yang pria tua tadi gunakan untuk menjajakan dagangannya seperti itu di bawah terik matahari yang menyinari dengan sempurna persimpangan jalan tersebut, entah karena memang itulah yang dapat beliau lakukan untuk bertahan hidup, atau hanya mengharapkan iba dari orang-orang pengguna jalan tersebut, atau lainnya yang saya tangkap pada dasarnya bapak atau pria tersebut hanya ingin mendapatkan penghasilan guna bertahan hidup. Seorang yang renta yang pada umumnya berada disamping anak-anak yang telah ia besarkan masih harus berusaha sedemikian rupa,  entah dimana dan apa yang dilakukan anak-anaknya ataukah beliau hidup sebatang kara saya juga tidak tahu, hanya saja saya berharap bapak atau ibu saya besok jangan sampai seperti ini, saya mengharap saya dapat mengingat terus apa harapan saya kali ini. 

    Rasa kagum juga menyelimuti saya kali ini, bagaimana seorang yang sudah tua masih begitu semangat untuk bertahan hidup atas kakinya sendiri, lalu bagaimana dengan kita? Diatas rasa kagum dan syukur ini menumpang sebuah rasa semangat yang luar biasa membara untuk selalu optimis berusaha agar sukses dalam setiap apa yang kita laksanakan. Jangan pernah menyalahkan keadaan yang bahkan menekan berat kita, 

"If You are born poor, it's not your fault. But if You die poor, it's your mistake." Bill Gates

Bill Gates dalam tulisannya pernah berkata "Jika kamu terlahir miskin itu bukan salahmu. tapi jika kamu mati miskin itu salahmu." Miskin merupakan sebuah kata yang sifatnya subjektif atau memiliki penilaian yang berbeda dari satu orang dengan orang lainnya, kata tersebut juga memiliki arti yang banyak, jadi yang ingin saya tekankan disini bukan berarti miskin selalu identik dengan harta. 

Yang bisa merubah kita hanyalah diri kita sendiri, keadaan hanya sebuah faktor pendukung dan penghambat, walaupun memang awalnya keadaan merupakan penghambat menurut saya lebih baik kita memandangnya sebagai pendukung, mengapa demikian? karena dari sebuah hambatan tersebut pasti dari sana kita dapat belajar lebih banyak dari pada saat kita dimuluskan oleh faktor yang kita anggap secara umum sebagai pendukung, pembelajaran seperti ini merupakan investasi untuk masa depan karena memang saat ini yang dapat kita rasakan baru susahnya saja, jangan sampai kita menjadi salah satu generasi saat ini yang tidak menyadari hal ini. Maka dari itu tergantung bagaimana kita menyikapinya dan kembali lagi yang dapat membawa diri hanyalah diri kita sendiri, ini adalah pilihan kita sendiri jadi jangan menyalahkan apapun termasuk berlarut-larut menyalahkan diri kita sendiri. 

    Tidak ada alasan untuk kita berlarut-larut dalam kemalasan, kenyamanan sesaat, ataupun malah kefrustasian. Lihatlah pria renta tadi, dalam kondisinya yang seharusnya dapat beliau jadikan berbagai alasan untuk membalikkan tangan beliau lebih memilih untuk berdiri, beliau dapat menahan keletihannya dan berhasil beliau tumpukan dalam hatinya yang kuat dengan berusaha tampil sumringah didepan calon pelanggannya, dalam usianya yang sudah lanjut ini tentunya berbagai hal telah beliau lalui, mungkin menyakitkan, menyedihkan, dan menguras emosi. Jika Anda memang berhati tulus serta mulia, semoga Anda dikaruniai keberkahan hidup oleh sang kuasa pak, Aaamiiin...

Label:

Materi Dari Rasa Ingin Dihargai

Rasa ingin dihargai merupakan suatu rasa yang lumrah dimiliki oleh sesorang. Walaupun demikian mungkin memang ada beberapa orang yang cukup mengabaikan rasa tersebut. Lagi-lagi saya diperingati oleh suatu kejadian dimana ketika kala itu saya mengikuti orientasi kegiatan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di suatu puskesmas dekat dengan daerah saya tinggal. Pemandu orientasi tersebut menjelaskan dengan segala kepercayaan diri tentang apa yang sudah beliau ketahui terkait pekerjaan disana. 

Disela-sela beliau menjelaskan sesekali beberapa teman saya bertanya kepada beliau mengenai hal yang barusan beliau jelaskan, tak bisa dipungkiri kadang teman saya memang sekedar konfirmasi tentang apa yang sudah ia ketahui karena memang teman-teman saya ini sudah pernah bekerja di lingkungan pelayanan yang ada kaitannya dengan kegiatan PKL ini dan teman-teman saya ini memang aktif bertanya. Namun apa yang terjadi? sesekali keadaan menjadi canggung karena pemandu tadi salah paham. Dari cara beliau menjawab pertanyaan tersirat sebuah kalimat "tadi sudah saya jelaskan, bahwa di puskesmas ini seperti ini cara kerjanya, saya sudah bekerja dan menjadi orang yang dituakan disini selama ini, saya sudah lebih dahulu tahu dari pada kalian" kurang lebih seperti itu. Bisa dibayangkan kan bagaimana situasi disana. Dengan segala hormat teman saya langsung mengiyakan jawaban beliau atas pertanyaannya, sepertinya dia juga menangkap intervensi seperti apa yang saya rasakan. 

Tak menyerah kadang di bagian lain teman saya tadi tetap berusaha bertanya lagi dengan tetap mencoba menjaga suasana. Namun lagi-lagi hal yang sama terjadi. Kali itu memang seharusnya sudah menjadi jam pulang untuk beliau, memang disana dari luar sudah terlihat lenggang seperti tak ada aktivitas. Barang kali beliau seperti itu karena ada rasa tergesa-gesa atau yang lain. Tetapi disini yang saya tangkap adalah, beliau ingin dihargai, beliau di awal memang sudah tahu bahwa sebagian dari kami sudah pernah bekerja di lingkungan terkait, berangkat dari sana dari awal mungkin ada suatu peristiwa yang memunculkan kesan yang beliau tangkap dari kami bahwa kami cukup sombong dan kami beranggapan bahwa diri kami sudah bisa, entah itu saat perkenalan, entah saat mengoreksi bersama hasil pretest kami. Kesan seperti inilah yang berusaha saya sembunyikan dengan penuh usaha dari dahulu, dimana-mana saya selalu merasa selalu ingin tahu, selalu ada ilmu baru, selalu menganggap senior lebih mengetahui dari saya, dan selalu menamkan rasa untuk selalu belajar, namun kadang itu tak berhasil dan kadang situasi menjadi sedikit tak seperti yang saya harapkan. Jadi mungkin pertanyaan yang keluar beliau anggap sebagai recehan yang bisa jadi memang teman saya butuhkan malah tidak beliau tanggapi secara serius karena sudah terlanjur terhasut dengan deras oleh penilaian subjektif dari beliau.

Sebenarnya tak ada salahnya untuk punya rasa ingin dihargai, ingin terlihat dimata orang lain. Presiden Soekarno pun demikian, dahulu saat beliau menjabat sebagai presiden RI, menurut cerita sejarah ada suatu masa dimana dilakukan pemilihan tuan rumah SEA Games ke-4, sekitar tahun 1960-an, saya lupa tepatnya, yang akhirnya keluarlah keputusan bahwa Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan berbagai cabang olahraga bergengsi se-Asia Tenggara tersebut. Banyak dari negara-negara tetangga yang meragukan kapasitas Indonesia untuk menanggung amanah tersebut. Sampai suatu surat kabar pernah merilis berita yang berjudul "The Hell Bell is Ringing in Jakarta," kurang lebih seperti itu saya juga lupa surat kabar mana, judul pastinya apa, silakan Anda mencari beritas sejarah ini, namun demikian bagaimana perasaan Anda sebagai orang Indonesia jika mendapati hal tersebut. Memang tak dapat dipungkiri sampai pada masa tersebut Indonesia sedang berada di masa pembangunan pasca merdeka. Dalam masalah perekonomian di berbagai wilayah kala itu, beliau Pak Soekarno tetap optimis, berkorban untuk sesaat tak ada salahnya untuk citra berkepanjangan negara ini. Beliau mulai fokus dan menggenjot pembangunan berbagai fasilitas primer dan pendukung guna berlangsungnya agenda negara-negara Asia Tenggara tersebut. Kawasan senayan pun terpaksa harus dikosongkan terlebih dahulu, dan itu berjalan dengan lancar, warga disana mendukung langkah pemerintah ini. Fasilitas pendukung seperti penginapan bagi para wisatawan pun juga tak luput dari perhatian serius Pak Soekarno. Beliau mendirikan hotel ikonik dan bersejarah dengan fasilitas lengkap seperti yang kita tahu sampai saat ini yakni Hotel Indonesia, walaupun memang arsitek yang merancang hotel tersebut terpaksa didatangkan dari luar, kalau tidak salah dari Denmark, namun proyek digarap oleh penggarap lokal yang sekarang bernama PT PP yang memang juga bekerja sama dengan pihak luar juga. Pak Presiden yakin bahwa kerjasama tersebut dapat menjadikan sebuah investasi jangka panjang bagi Indonesia. Hingga pada akhirnya SEA Games dapat berlangsung sebagaimana mestinya dan Indonesia selaku tuan rumah dapat berada di peringkat 2 untuk akumulasi semua cabang. Negara-negara tetanggapun dibuat terheran-heran dengan pencapaian Indonesia ini, mulai dari penyiapan sarana hingga prestasi gemilang peringkat 2 tersebut. Begitulah keunggulan dari punya rasa ingin dilihat dan dihargai jika disikapi dengan benar, keraguan dari orang lain dijadikannya sebagai tantangan, dan saya rasa banyak orang Indonesia seperti ini.

Namun berkaitan dengan kejadian orientasi PKL tadi yang ingin saya garis bawahi bahwasannya sebenarnya tak ada niat dari kami untuk meragukan pemandu PKL tadi, kami memang ingin meyakinkan diri kami melalui pertanyaan-pertanyaan yang kami sampaikan tadi. Saya berharap apa yang saya tangkap ini benar, dan saya ingin menjadikan kejadian ini sebagai salah satu pembelajaran untuk saya sendiri kali ini dan semoga juga untuk pembaca disini, mari kita lihat dari dua arah, bahwasannya saat kita menghadapi seseorang jangan terlalu memperhatikan dan mengingat-ingat kesan pertama kita terhadap orang tersebut selalu usahakan obyektif dalam menilai keadaan, kesan pertama memang penting untuk serangkaian kejadian selanjutnya, lantas usahakan buat kesan pertama yang baik. Ini memang pilihan untuk kita mau menjadi yang seperti apa entah mau membangun kesan pertama yang baik atau kesan pertama yang buruk namun selanjutnya memperbaiki kesan tersebut sedikit-demi sedikit sebagai pembuktian diri, atau bahkan menjadi misterius sekalipun yang penting kita siap akan konsekuensi atas pilihan kita tersebut. Semoga tulisan kali ini bermanfaat. 

Label:

Benang Lembut Pagi Hari

 Selamat pagi dunia anak kecil, mengapa anak kecil? 

anak kecil pagi hari, memandang masa depan
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay 

Pagi ini saya mencoba merubah kebiasaan saya menjadi sebuah kebiasaan yang lebih baik. Tidak seperti hari-hari sebelumnya saya selalu bangun ketika matahari sudah terik menyinari wilayah tempat saya tinggal, hari ini saya memasang alarm jam 5 dan alhamdulillah pagi ini saya bisa terbangun dengan tekat kuat untuk memperbaiki diri, semoga bisa istiqomah, aamiinn... Sebenarnya saya sudah dari dahulu ingin sekali punya kebiasaan baik, namun apa daya saya masih hitung-hitungan, saya merasa apa yang saya bayarkan atau saya usahakan memang tidak membuahkan hasil yang terlihat di depan mata, ini terlalu berat, ini mungkin percuma, terlihat lebih memungkinkan saya memakai waktu itu untuk istirahat saja atau mengerjakan tugas kuliah saja, Entah bagaimanapun niat saya saat memulai susah sekali saya munculkan di tengah berjalannya proses-proses tersebut, mungkin ini juga permasalahan yang mendasar sekali yang juga dialami beberapa orang.

Pagi ini dengan keinginan untuk mencontoh tokoh-tokoh sukses dunia yang punya kebiasaan baik saya memutuskan untuk jogging ke daerah dimana saya dapat melihat matahari terbit yang tentunya tidak terlalu jauh dari tempat saya tinggal, saya ingin menikmati pemandangan dan udara segar di pagi hari sembari merenungkan tentang diri saya sendiri tanpa distraksi/gangguan dari apapun, handphone yang biasanya selalu saya bawa kemana-mana kali inipun saya letakkan di kasur dalam mode flight, benar-benar saya ingin ber-me time pagi ini, mungkin dengan ini saya bisa lebih fresh, fokus, dan bersemangat lagi mengejar impian saya.

Hal yang menarik justru datang saat saya mulai mencoba memulai membentuk kebiasaan baik ini. Saya menemukan memang disini saya sendiri, saya merasa pemuda-pemudi di lingkungan ini tidak seoptimis saya di pagi ini, saya merasa pemuda-pemudi disini masih seperti saya di setiap harinya kemarin. Udara pagi ini berhembus lembut dengan cahaya remang-remang matahari yang mulai menghembuskan kehangatan di pagi yang sedikit berkabut ini. Saya menjumpai seorang wanita muda yang sepertinya sedang beranjak pulang dari suatu tempat dan sedikit ragu untuk saling sapa dengan saya. Kemudan saya menjumpai seorang nenek yang berjalan pagi sendiri sambil menikmati suasana damai dijalan tengah sawah ini, sangat terlihat dengan jelas keoptimisan beliau di pagi ini dari cara kami bertegur sapa. Dan sampai saya pulangpun saya belum melihat seorang pemuda/pemudi yang seharusnya menjadi harapan sebagai generasi penerus menampakkan keoptimisannya di sepanjang jalan saya menikmati pagi ini. 

Lingkungan sangat mengintimidasi kehidupan seseorang.

Disini saya mencoba menjadi seorang hakim-hakiman yang bijak, saya menyimpulkan karena memang lingkungan sangat berpengaruh terhadap seseorang, memang disini lingkungan atau kebiasaan orang kurang memperhatikan kesehatan mereka, seperti berolahraga pagi secara rutin, mungkin baru akan sedikit ramai ketika akhir pekan tiba. Kemudian kebanyakan generasi produktif disini bekerja di suatu tempat yang cukup jauh dari kediaman yang menuntut mereka harus berangkat lebih pagi untuk sampai tempat kerja dengan tepat waktu, disini juga angkutan umum juga kurang diminati hingga pada jam-jam tertentu jalanan akan sangat padat, mungkin karena alasan ini pula beberapa orang beranggapan akan lebih memungkinkan kalau olahragapun ketika akhir pekan saja, padahal menurut beberapa buku yang pernah saya baca atau orang-orang yang membagi kebiasaan sukses mereka dimulai dengan pagi dengan kegiatan yang membangun optimisme untuk menghadapi hari tersebut, dan ini yang sedang saya coba praktekkan.

Tibalah saya ditempat yang cukup strategis untuk merenung sembari melihat dari sisi mana matahari akan muncul ke permukaan, harusnya ini matahari sudah tinggi namun cuaca cukup mendung jadi matahari belum cukup terlihat. Disini saya mencoba menyelami pikiran saya sendiri, beberapa tujuan hidup, kesalahan-kesalahan di masa kemarin, bagaimana saya tertawa lepas atau bahkan dengan penuh beban, bagaimana saya meneteskan air mata haru atau bahkan sedih, disini saya mencoba merasa kembali, melepaskan, dan menahan. Ditengah renungan saya, saya teringat lagu band rock legendaris yang dulu pernah menginspirasi saya, Europe, melalui lirik lagu mereka yang berjudul Prisoners In Paradise salah satunya yakni, 

"We're just children of tomorrow, Hanging on to yesterday," kita hanyalah anak kecil dari hari esok, yang bergantung pada hari kemarin.

Ternyata benar hari ini saya menyimpulkan kami di lingkungan ini harus banyak belajar layaknya dahulu kita saat anak-anak, seperti saat kita belajar berjalan, penuh harapan untuk bisa berjalan, jatuh kemudian bangkit lagi, tak kenal lelah, kadang menangis ketika orang-orang dewasa mencoba menenangkan kita saat kita terjatuh entah karena sakit atau hanya sekedar ingin diperhatikan saja. Kami harus penuh harapan untuk sukses mencapai tujuan mulia masing-masing layaknya anak-anak melihat orang dewasa yang sudah berdiri. Hari ini kami harus terus berlatih berdiri. Besok kita dapat menggunakan keahlian berdiri hari ini untuk belajar melangkah kedepan dan kemudian kebelakang karena untuk hari esok kita masih merupakan anak kecil, kita tak tahu mungkin hari esok mengharuskan kita berjalan bukan berdiri lagi, berdiri saja tidak cukup, semua keahlian itu harus kita peroleh hari ini swedikit demi-sedikit namun terus. Apa yang kita pelajari hari ini akan menolong kita di esok hari sebagai anak kecil hari esok.

Semoga tulisan saya kali ini dapat bermanfaat, terimakasih.

Label:

Pelajar dan Alumni Pandemi

 
pelajar pandemi, belajar dari rumah, zoom,
gambar oleh Elf-Moondance dari Pixabay 

Pandemi Covid-19

    Hampir setahun sudah pandemi Covid-19 di bumi tercinta ini hingga berhasil meluluhlantakkan berbagai sektor kehidupan. Kondisi tersebut sangat menguras energi, memutar otak para pakar kesehatan, pengambil keputusan, dan juga para pelaksana untuk mengahadapi dan bertahan dengan apa yang harus mereka lakukan dan memastikannya semuanya berjalan sesuai seharusnya dalam kondisi seperti ini. Tak terkecuali rekan-rekan dan adik2 penuntut ilmu, sudah lama sekali mereka harus menyesuaikan diri dan belajar jarak jauh. Tahun baru ini membawa secercah harapan dengan ditemukannya beberapa obat yang cukup efektif dan vaksin guna mengatasi wabah tersebut, walaupun kemungkinan semua hal tersebut masih dalam tahap uji lanjutan. Bill Gates sendiri dulu mengatakan tak akan cukup waktu setahun untuk menemukan vaksin, dan Saya menyetujuinya. Semoga harapan dan kita yang berada didalamnya menjadi sebuah sejarah bangkitnya dunia dari pandemi Covid-19.

Pelajar dan Alumni Pandemi

Bagi beberapa pelajar, keadaan ini mereka jadikan sebagai ajang peningkatan keterampilan dalam menghadapi situasi juga keterampilan menguasai teknologi dan informasi. Bagaimana tidak, pembelajaran tatap muka langsung dapat terbantu secara efektif dalam kondisi pembatasan pertemuan publik menggunakan media-media yang telah dibuat oleh para pakar teknologi, seperti yang kita tahu Zoom; Google Meet; Webex; dan lainnnya. Pembelajaran non tatap muka juga sangat terbantu berkat kerja keras para pakar dan pemikir tersebut, seperti penggunaan google class room untuk pemantauan tugas; penggunaan form online yang luas; dan juga penggunaan search engine untuk mencari berbagai informasi, hal ini tentunya akan sangat bermanfaat pada peningkatan keterampilan yang akhirnya akan berimbas pada kapasitas pelajar tersebut apabila mereka dapat secara sadar ataupun tak sadar memanfaatkan momentum ini. 

    Sementara dilain sisi, sebagian lainnya malah menggunakan keadaan ini untuk sedikit kendor dalam menuntut ilmu, seperti yang mungkin telah dikhawatirkan oleh tenaga pendidik. Misalnya saja fokus pelajar terdistraksi (terganggu) karena adanya gadget ditangan mereka saat pembelajaran berlangsung, entah sosial media; game; atau lainnya yang akhirnya berdampak pada keefektifitasan belajar yang kurang. Contoh lainnya yakni kasus kecurangan saat ujian berlangsung seperti kerja sama dengan memanfaatkan media komunikasi pribadi ataupun grub dengan teman mereka; searching jawaban baik online maupun membuka buku pelajaran mereka; dan lainnya. 

    Kemalasan pelajar akan sangat terdukung dengan kondisi seperti saat ini yang pada akhirnya mereka tidak mendapat pelajaran apa-apa kecuali bagaimana cara menjadi pemalas dan mencari jalan pintas. Hal tersebut tentunya akan membawa dampak yang cukup buruk bagi kehidupan mereka kedepan. Bagaimanapun juga proses harus kita junjung tinggi. Bayangkan saja Anda memasukkan satu sendok nasi lalu Anda telan tanpa mengunyahnya, memang masuk dan akhirnya menjadi energi, tapi apakah Anda tahu apa yang akan terjadi pada masa mendatang dengan kesehatan Anda?

Label: ,

Rabu, 07 April 2021

Pelajaran Dari Lensa

Pernahkah Anda berfikiran bahwa Anda telah melakukan kesalahan besar dan menyalahkan diri Anda pada masa lalu; Anda merasa bahwa Anda sedang dalam performa terburuk Anda; Anda adalah loser hari ini?

Saya pernah berada dalam kubangan ini. Kali ini saya ingin berbagi cerita saya ketika saya bisa melompati kubangan tersebut.

Kembali lagi disela-sela kesibukan seharinya, saya ambil cuti dan berencana untuk berlibur atau setidaknya olahraga kesukaan saya yakni mengeksplorasi lingkungan sekitar dengan sepeda gunung saya. Namun lagi-lagi hal yang saya jalani tidak sesuai rencana, kali ini saya merasa agak sayang rasanya apabila saya harus membuang waktu saya, saya ingin hari ini sebagai hari yang produktif dan menghasilkan, saat ini saya sangat terobsesi dengan mimpi saya.


Setujukah Anda? Sebenarnya semua yang kita lakukan dikatakan produktif dalam penggunaan waktu atau tidak dapat kita lihat dari cara kita menjalaninya dan kebermanfaatannya, jadi produktif tidak selamanya harus punya agenda kegiatan yang padat dan sibuk. 


Dan benar adanya, semuanya tak sesuai rencana saat saya membuka laptop dengan niatan awal untuk menyelesaikan tumpukan tugas yang sudah saya kumpulkan jadi satu untuk dikerjakan nanti dan belum sempat saya kerjaka namun apa yang terjadi, melihat ikon game kesukaan saya, tiba-tiba tangan ini mengkliknya 2x, saya mainkan cukup lama, namun apa yang telah saya dapatkan, lagi-lagi saya berfikir bahwa saya telah menjadi loser  hari ini, lagi-lagi saya telah gagal hidup hari ini, coba tadi saya jadi olahraga pastinya cukup bermanfaat hari ini saya sangat menyalahkan diri saya sendiri hari ini, ya, anda dapat tahu seberapa ambisiusnya saya. Bagaimana rasanya terbunuh ambisi yang melebihi usaha dan kemampuan kita? ya saya kadang merasa saya sangat tak berdaya terhadap pikiran dan kehendak.


....

Saya membaca-baca buku koleksi saya yang telah cukup usang dan cukup berdebu yang belum saya selesaikan karena saya merasa saya telah mengerti apa maksud buku tersebut. Saya langsung membuka halaman yang ada penanda disana dan mulai membaca sambil mengingat-ingat. Sebenarnya yang ingin saya tekankan disini bahwa buku ini mengajarkan kita untuk memaknai setiap kejadian disekitar kita menggunakan berbagai perspektif. Lihat dengan perspektif normal, sesekali bandingkan dengan perspektif jauh dan kemudian dekat layaknya kita mengoprasikan lensa kamera dengan mengotak-atik fokunya. Pembaca diajarkan untuk menilai suatu kejadian dengan pandangan yang sama sekali berbeda bahkan bertolak belakang dengan pandangan pertama yang digunakan untuk menilai sesuatu peristiwa terebut. Lalu saya mencoba menerapkannya secara nyata seketika pada waktu tersebut, dan benar saya mengerti ternyata sangat banyak sekali sebenarnya hal-hal yang dapat saya manfaatkan bukan malah menyalahkan atas apa yang telah saya lakukan dan mengatasnamakan pembuangan waktu. Saya jadi teringat akan ucapan mas Fellexandro Rubi dalam acara BukaTalk, yang intinya jangan menyalahkan apa yang telah kita lewati yang menyebabkan sesuatu buruk yang terjadi sekarang, melainkan berterimakasih-lah atas apa yang terjadi dahulu hingga membawamu menjadi seperti saat ini.

"kita melihatnya sebagai sesuatu yang kita sesali, aduh dulunya gue begitu ya, kenapa ngga kita mikir ehh kalau gue ngelakuin ini sekarang diri gua berumur 30 akan berterimakasih pada gue" Rubi.


Langsung pandangan saya seketika menjadi sedikit jernih, mengapa demikian? Mas Fellexandro mencontohkan kejadian yang nyata yang memang ia alami yakni dia tidak pernah menyesal telah membeli iphone 4s, ia mengemukakan "barang ini merupakan barang konsumsi, memang ya tapi saya ubah barang ini menjadi barang produktif" ujar beliau secara lantang. Lantas apa maksudnya? Mungkin sebagian sudah tahu, seorang pengguna iphone dikala itu ia dapat menggunakan instagram karena pada saat itu memang instagram hanya dapat diakses menggunakan iphone. Beliau mulai membuat konten-konten review masakan-masakan di berbagai wilayah nusantara, dan kebetulan juga pengguna iphone merupakan segmen yang pas terhadap apa yang sedang digarap beliau ini, atas kerja kerasnya beliau dapat sukses hingga beliau dapat diundang oleh oleh pemilik restoran besar di beberapa negara luar negri. 

Lalu apa pengaruhnya pada saya kali ini?

mulai dari saya menyalahkan pikiran saya untuk tidak jadi berolahraga yakni ternyata saya dapat dirumah dan mengamati apa yang dilakukan keponakan-keponakan saya ketika belajar dirumah (study from home) ada beberapa pembelajaran disana yang dapat saya simpulkan. Lalu kedua ketika saya memainkan game, saya seharusnya tidak lantas menganggap saya terus-terusan sebagai loser setelah saya main game, disana sebenarnya ada aspek positif seperti pikiran menjadi cukup rileks dan apabila digunakan untuk menyelesaikan tugas menjadi tidak jenuh lagi selain itu sebenarnya apabila kita serius tentang apa yang kita sukai hal tersebut dapat membawa dampak positif dalam hidup kita contohnya saja mas Fellexandro tadi beliau tidak memandang traveling dan jajan masakan nusantara sebagai sebuat kegiatan yang buang-buang waktu, mungkin dengan gaming  tersebut dan dengan sudut pandang yang berbeda barang kali disana dapat menjadikan sebuah kebermanfaatan. Banyak juga konten kreator dari gaming yang sukses hari ini. Ini hanya contah saja, bukan saya cenderung menyarankan untuk jadilah gamer atau sering-seringlah traveling.

Jadi jangan selalu salahkan apa yang sudah terjadi atau kita seharusnya dapat memandang sesuatu dari berbagai sudut pandang dan menyikapinya dengan baik. Semoga tulisan saya kali ini dapat bermanfaat, ada pertanyaan atau masukan silakan comment, trimakasih : ).

Label: